Minggu, 21 Januari 2018

Kecelakaan Harley-Davidson vs Mazda CX-5 yang Viral

Jakarta, AGODA.com - Video viral beredar tentang kecelakaan antara sepeda motor besar (moge) Harley-Davidson dengan Mazda CX-5. Dalam video tersebut terlihat dua Harley-Davidson mengalami kerusakan, bahkan satu unit sampai hilang ban depan. Sedangkan Mazda CX-5 mengalami kerusakan di bagian depan.

Info yang beredar awalnya menyebutkan bahwa mobil Mazda CX-5 yang dikendarai pria berbaju hijau, disebutkan melakukan lawan arah, hingga terjadi kecelakaan. Dalam video tersebut terlihat juga ada pengendara atau anggota komunitas yang melakukan pemukulan kepada pengendara mobil.

"Jadi awalnya kita riding pagi (sunmori), kami rombongan dari arah Jalan Pati Unus menuju Jalan Hang Lekir. Memang kalau hari biasa, jalan itu satu arah, tapi kalau hari libur dibuka dua arah. Jadi sepertinya mobil ini juga tidak sepenuhnya salah," jelas road captain acara tersebut yang minta identitasnya tidak disebutkan, kepada KompasOtomotif, Minggu (21/1/2018).

Baca Juga: Ini Deretan Moge yang Dipakai Voorijder
"Lalu saya sebagai road captain sudah memberikan lampu isyarat (sein) ke kanan, karena rombongan mau mengarah belok kanan. Saya melihat di depan kami ada Mazda CX-5 yang tidak menurunkan kecepatannya, malah memberikan isyarat lampu besar (dim). Saya road captain, sampai motor ke empat bisa menghindar, sayang di belakang tidak sempat menghindar hingga terjadi kecelakaan," jelas dia lagi.

Road captain itu menjelaskan, memang ada anggotanya yang melakukan pemukulan kepada pengendara mobil tersebut. Pemukulan itu dilakukan karena emosi akibat ulah pengendara CX-5 itu yang dianggap sudah sangat membahayakan.

Baca Juga: Chopper Presiden Jokowi Bukan Motor Bodong

"Iya ada anggota kita yang memukul, dan dibalas juga sama pengendara CX-5 itu. Tapi mereka sudah damai, dan pengendara CX-5 itu bersedia mengganti kerusakan Harley-Davidson yang ban depannya sampai lepas. Intinya sudah berdamai," jelas dia lagi.
Tidak ada korban jiwa akibat kecelakaan ini, dua unit Harley yang rusak juga sudah dievakuasi ke bengkel. Sementara korban pengendara Harley hanya mengalami luka ringan dan sudah dibawa ke rumah sakit.

"Intinya saya ingin menjelaskan bahwa sama sekali kita tidak arogan di jalan. Ini hanya kesalahpahaman soal jalan, dimana di situ biasa satu arah, tapi kalau hari libur jadi dua arah. Masalahnya juga sudah selesai, dan semua korban kecelakaan sudah berdamai, baik pengendara mobil maupun sepeda motor," jelas road captain itu.
Share:

Rabu, 17 Januari 2018

500 Kapal untuk Angkut 500.000 Ton Beras

JAKARTA, AGODA88.com - Pemerintah melalui Perum Bulog akan melakukan impor beras 500.000 ton dari Thailand dan Vietnam. Dalih pemerintah, kebijakan impor beras itu dilaksanakan demi memperkuat cadangan beras nasional.

Menteri Koordinator Bidang Pereknomian Darmin Nasution mengatakan bahwa butuh 25 kapal untuk mengangkut ratusan ribu ton tersebut ke Indonesia.

"Anda tahu (satu) kapal berapa kapasitasnya? 20.000-30.000 ton. Kalau 500.000 ton itu 25 kapal," ujar Darmin di kantor Wakil Presiden RI, Jakarta, Rabu (17/1/2018).

Menurut Darmin, dengan asumsi kapasitas muatan kapal dan jumlah beras yang akan diimpor tersebut, maka impor beras akan membutuhkan waktu.

Baca juga : Bulog: Ada Kemungkinan Target Impor 500.000 Ton Beras Tidak Tercapai

"Jadi jangan kemudian kalian mengharapkan semingu sampai sini enggak akan. Kalau waktunya di jalan itu enggak lama paling lima hari sampai di sini," kata dia.

Apalagi saat ini, proses lelang impor untuk beras masih berlangsung, yang dibuka sejak tanggal 15 Januari.

Lelang tersebut hanya boleh diikuti oleh anggota asosiasi dari negara-negara produsen yang dituju, yakni Thailand, Vietnam, India, Pakistan, dan Myanmar.

"Bulog sudah buka di situsnya mengundang untuk proses tender. Dalam dua tiga hari dari kemarin, mestinya selesai," kata Darmin.

Baca juga : Bulog: Beberapa Bulan Lalu Sudah Kelihatan Harga Beras Akan Naik

Jika lelang telah selesai, maka proses selanjutnya adalah mencari beras tersebut di negara yang sudah ditetapkan pemerintah.

"Kalau itu sudah selesai, tinggal proses mencari (beras), mereka di sana (negara tujuan)," kata Darmin.

Karenanya, kata Darmin, proses impor beras tak semudah membalikkan telapak tangan, sampai beras itu sampai di Indonesia.

"Dia harus mengumpulkan juga dari mana-mana. Sehingga perlu waktu mungkin beberapa hari juga. Abis itu kapal juga tidak ada nongkrong di situ," ucap Darmin.

Share:

Jumat, 12 Januari 2018

Ketum PPP Prediksi Jokowi Vs Prabowo Terulang di Pilpres 2019


http://agoda88.com/app/Default0.aspx?lang=id
 Capres dari poros Gerindra, Prabowo Subianto berbincang dengan capres dari poros PDIP, Jokowi-JK saat acara pengundian dan penetapan nomor urut untuk pemilihan presiden Juli mendatang di kantor KPU, Jakarta Pusat, Minggu (1/6/2014). Pada pengundian ini, pasangan Prabowo-Hatta mendapatkan nomor urut satu sedangkan Jokowi-JK nomor urut dua
Share:

Selasa, 09 Januari 2018

PDI-P dan PPP Sepakat Usung Djarot-Sihar di Pilkada Sumut

Bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut Djarot Saiful Hidayat (kanan) dan Sihar Sitorus berjabat tangan saat pengumuman cagub-cawagub yang diusung PDIP di kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (7/1). PDIP resmi mengumumkan para cagub dan cawagub enam provinsi yakni provinsi Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur pada Pilkada 2018. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww/18


JAKARTA, AGODA88.com — Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira memastikan Demokrat bersama Partai Persatuan Pembangunan ( PPP) sepakat mengusung Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus di Pilkada Sumatera Utara.

Hal itu dikatakan Andreas melalui pesan singkat, Rabu (10/1/2018).

"Iya PDI Perjuangan tetap dengan PPP," kata Andreas.

Kepastian soal ini juga disampaikan Sekjen PPP Arsul Sani. Ia mengatakan, PPP sepakat mengusung Djarot sebagai bakal calon gubernur meski kadernya tak diusung sebagai bakal calon wakil gubernur.

Baca juga: PDI-P Kurang Kursi Usung Djarot, PPP Tawarkan Koalisi Bersyarat

Menurut Arsul, hal itu merupakan bentuk komitmen PPP dan PDI-P di Sumut yang harus dijalani.

"Kami diminta mendukung paslon PDI-P di Pilkada Sumut, Djarot dan Sihar. Itu bagian dari kesepakatan," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (10/1/2018).

Arsul mengatakan, awalnya kader PPP di Sumut menolak pencalonan Djarot-Sihar karena tak mengusung kadernya.

Baca: PDI-P Resmi Usung Djarot dan Sihar Sitorus untuk Pilkada Sumut
Beberapa anggota Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Sumut juga berdemonstrasi menolak rencana mengusung Djarot-Sihar.

Namun, setelah diberi pengertian, para kader PPP di Sumut menerima keputusan DPP PPP mengusung Djarot-Sihar.

"Kami sudah sampaikan keputusan teman-teman di Sumut bahwa PPP mempertimbangkan prinsip menerima, memberi dukungan, maka kami melengkapi pasangan Djarot-Sihar di Sumut," lanjutnya.
Share:

Sabtu, 06 Januari 2018

Bandar Narkoba yang Serang Polisi Ditembak Mati

JAKARTA, AGODA88.com - Polisi menembak mati Ahmad Sopian (33), bandar narkoba yang sempat menyerang Brigadir Rizal. Dia terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas karena melawan saat ditangkap.

"Kami tangkap di Tangerang kurang dari 24 jam sesuai janji saya," ujar Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Hengky Haryadi di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Minggu (7/1/2018).

Hengky menambahkan, Ahmad melawan saat dibawa penyidik ke lokasi dia menyerang Brigadir Rizal di Penjaringan, Jakarta Utara. Dia meninggal dunia setelah ditembak di bagian dadanya.

"Yang bersangkutan melawan petugas sehingga kami berikan tindakan tegas," kata Hengky.

Baca juga : Polisi Tangkap Komplotan Curanmor yang Kerap Beraksi di Penjaringan

Dari tangan Ahmad, polisi menyita balok yang digunakan untuk memukul Brigadir Rizal, tiga paket sabu seberat 1,67 gram, alat hisap sabu dan sebilah pisau.

Brigadir Rizal Taufik, anggota Satres Narkoba Polres Metro Jakarta Barat diserang saat hendak menangkap Ahmad di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (5/1/2018).

Akibat penyerangan tersebut, Rizal dikabarkan mengalami retak di kepala, serta pendarahan di otak.

Saat itu Brigadir Rizal tengah beroperasi dengan melakukan teknik undercover buy guna memancing penjual narkoba. Lokasi transaksi berada di pinggir rel kereta api Kampung Janis, Penjaringan.

Share:

Live Chat

Diberdayakan oleh Blogger.

Labels